Drama Jepang bertajuk 'Border'ini dibintangi aktor kawakan Shun Oguri. Ada suatu pernyataan yang sering diulang
dalam drama ini, seakan merupakan suatu pesan yang ingin ditanamkan
dalam kepala para penontonnya; "Tidak akan ada cahaya tanpa kegelapan."
Jadi, di drama ini, Shun Oguri berperan sebagai seorang detektif polisi
divisi kejahatan pembunuhan bernama Ishikawa Ango, yang menjunjung
tinggi keadilan. Di awal, diperlihatkan bagaimana ia melaksanakan tugasnya
dengan begitu baik. Sampai kemudian, ia mulai keluar 'batas'. Merasa
frustasi tak dapat menemukan bukti-bukti untuk menangkap seorang pelaku
pembunuhan, Ishikawa akhirnya mendorong tubuh tersangka dari sebuah
gedung tinggi.
Menonton
ini, entah kenapa sedikit banyak mengingatkan saya akan salah satu novel
karya Agatha Christie yang fenomenal--'And Then There Were None', atau
dalam versi terjemahan Indonesia dikenal dengan 'Sepuluh Anak Negro'.
Dalam novel tersebut, seorang pensiunan jaksa membunuh sembilan orang
pelaku kejahatan yang tak pernah teraba oleh hukum.
Kedua kisah tersebut (Border dan Sepuluh Anak Negro) ingin menunjukkan kepada kita bahwa seringkali dalam upaya kita menegakkan keadilan, tanpa sadar kita telah keluar batas. Dan, malah, perlahan-lahan, kita berubah menjadi monster menakutkan.
Itulah akibat jika manusia ingin bertindak seperti Tuhan. Mengadili sesama dengan tangannya sendiri. Menganggap benar tindakan mata dibalas mata dan gigi dibalas gigi.
Dunia yang begitu, sungguh mengerikan...
Bukankah hanya Tuhan yang berhak menghakimi, karena Dia-lah Mahaadil?
Kedua kisah tersebut (Border dan Sepuluh Anak Negro) ingin menunjukkan kepada kita bahwa seringkali dalam upaya kita menegakkan keadilan, tanpa sadar kita telah keluar batas. Dan, malah, perlahan-lahan, kita berubah menjadi monster menakutkan.
Itulah akibat jika manusia ingin bertindak seperti Tuhan. Mengadili sesama dengan tangannya sendiri. Menganggap benar tindakan mata dibalas mata dan gigi dibalas gigi.
Dunia yang begitu, sungguh mengerikan...
Bukankah hanya Tuhan yang berhak menghakimi, karena Dia-lah Mahaadil?
0 komentar:
Posting Komentar