Kebanyakan orang terlampau sering menilai seseorang dari bungkus
luarnya. Mengecap seseorang sombong, menandai orang yang lain ramah dan
baik hati, serta berbagai bentuk penilaian lainnya terhadap orang yang
mereka kenal sambil lalu.
Pernahkah kalian berpikir bahwa
barangkali semua yang kita perhatikan pada orang-orang asing yang kita
temui itu adalah semacam ‘topeng’ untuk menutupi diri mereka yang
sejatinya? Bagaimana jika mereka sebenarnya tidak sesuai dengan sampul
yang mereka tunjukkan?
Barangkali kita sering merasa kesal
pada orang yang terlihat sombong dan irit kata. Kita akan mengecap
mereka dengan mudah sebagai si anti sosial, sebab mereka sama sekali
tidak ramah dan terkesan sibuk dengan diri mereka sendiri, alias egois.
Mereka kadang tak perlu dan tak ingin membuka obrolan basa-basi dengan kita yang baru dikenal mereka sepintas lalu. Namun ada kata-kata dari William James yang perlu kita perhatikan yakni,"Seorang manusia memiliki diri sosial sebanyak keberadaan kelompok orang yang berbeda yang pendapatnya dia pedulikan. Dia biasanya menunjukkan sisi lain yang berbeda dari dirinya bagi tiap-tiap kelompok yang berbeda ini."
Mereka kadang tak perlu dan tak ingin membuka obrolan basa-basi dengan kita yang baru dikenal mereka sepintas lalu. Namun ada kata-kata dari William James yang perlu kita perhatikan yakni,"Seorang manusia memiliki diri sosial sebanyak keberadaan kelompok orang yang berbeda yang pendapatnya dia pedulikan. Dia biasanya menunjukkan sisi lain yang berbeda dari dirinya bagi tiap-tiap kelompok yang berbeda ini."
Nah,
jadi mungkin saja si anti sosial ini ternyata dikenal sebagai orang
yang ramah dan suka menolong temannya yang kesulitan, bahkan mungkin ada
kenalannya yang mengatakan bahwa si anti sosial itu adalah tipe humoris
dan menyenangkan.
Itu mungkin saja.
Itu mungkin saja.
Terkadang memang
manusia menunjukkan sifat-sifat tertentunya hanya kepada sebagian orang.
Dan sifat kita kepada orang yang satu dengan yang lain tentu tidaklah
sama persis. Terkadang kita menyesuaikan dengan siapa kita berinteraksi.
Ya,
jadi kita memang dapat merentangkan kepribadian kita, tapi hanya sampai
titik tertentu. Seperti teori karet gelang kepribadian yang dipaparkan
oleh Susan Cain, kita ini elastis dan bisa merentangkan diri kita
sendiri,tetapi dengan keterbatasan.
Mungkin saja si anti
sosial (introvert) dapat menjadi sosok yang supel, ramah, dan humoris,
namun tentu saja ia tak bisa melakukan itu terus-menerus, karena itu
bukan sifat alamiahnya. Sekuat apa pun ia mencoba mengubah dirinya, ia
tak akan bisa melepaskan diri dari warisan genetiknya. Jadi si anti
sosial hanya bisa menyamar menjadi sosok ekstrovert, tapi bukan berarti
serta-merta ia berubah menjadi sosok ekstrovert.
Tentu
saja tidak mudah menyamar atau melakoni sesuatu yang bukan diri kita,
seperti itulah yang mungkin kerap dirasakan para introvert. Tapi
terkadang demi dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya, mereka mau tidak mau mesti menyamar. Namun, dalam melakukan penyamaran mereka,
mereka harus mempunyai semacam ‘relung penyembuhan’.
Relung
penyembuhan yang dimaksud di sini adalah waktu bagi diri introvert itu
sendiri setelah menghabiskan energi mereka untuk terus berinteraksi
dengan orang banyak.
Sangat berbahaya apabila seorang introvert tidak memiliki relung penyembuhan bagi dirinya. Kenapa saya dapat mengatakan seperti itu? Karena saya pernah mengalaminya sendiri.
Tanpa adanya relung penyembuhan, hal itu akan berdampak pada kesehatan fisik dan psikis si introvert itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Profesor Little yang mengatakan bahwa, "Berperilaku di luar karakter dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf autonomic, yang dapat, pada gilirannya, membahayakan fungsi imunitas."
Sangat berbahaya apabila seorang introvert tidak memiliki relung penyembuhan bagi dirinya. Kenapa saya dapat mengatakan seperti itu? Karena saya pernah mengalaminya sendiri.
Tanpa adanya relung penyembuhan, hal itu akan berdampak pada kesehatan fisik dan psikis si introvert itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Profesor Little yang mengatakan bahwa, "Berperilaku di luar karakter dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf autonomic, yang dapat, pada gilirannya, membahayakan fungsi imunitas."
Nah,
semoga setelah ini kita tidak gampang menilai orang dari sampulnya
saja. Karena para introvert terkadang melakukan perjuangan yang berat,
melawan atau berharap dapat mematikan karakternya hanya agar di terima
dunia.
0 komentar:
Posting Komentar