[REVIEW] Border (2014)


Drama Jepang bertajuk 'Border'ini dibintangi aktor kawakan Shun Oguri. Ada suatu pernyataan yang sering diulang dalam drama ini, seakan merupakan suatu pesan yang ingin ditanamkan dalam kepala para penontonnya; "Tidak akan ada cahaya tanpa kegelapan."


Jadi, di drama ini, Shun Oguri berperan sebagai seorang detektif polisi divisi kejahatan pembunuhan bernama Ishikawa Ango, yang menjunjung tinggi keadilan. Di awal, diperlihatkan bagaimana ia melaksanakan tugasnya dengan begitu baik. Sampai kemudian, ia mulai keluar 'batas'. Merasa frustasi tak dapat menemukan bukti-bukti untuk menangkap seorang pelaku pembunuhan, Ishikawa akhirnya mendorong tubuh tersangka dari sebuah gedung tinggi. 


Menonton ini, entah kenapa sedikit banyak mengingatkan saya akan salah satu novel karya Agatha Christie yang fenomenal--'And Then There Were None', atau dalam versi terjemahan Indonesia dikenal dengan 'Sepuluh Anak Negro'. Dalam novel tersebut, seorang pensiunan jaksa membunuh sembilan orang pelaku kejahatan yang tak pernah teraba oleh hukum. 

Kedua kisah tersebut (Border dan Sepuluh Anak Negro) ingin menunjukkan kepada kita bahwa seringkali dalam upaya kita menegakkan keadilan, tanpa sadar kita telah keluar batas. Dan, malah, perlahan-lahan, kita berubah menjadi monster menakutkan.

Itulah akibat jika manusia ingin bertindak seperti Tuhan. Mengadili sesama dengan tangannya sendiri. Menganggap benar tindakan mata dibalas mata dan gigi dibalas gigi.

Dunia yang begitu, sungguh mengerikan...
Bukankah hanya Tuhan yang berhak menghakimi, karena Dia-lah Mahaadil?
Bagikan Yuk :




Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar